1. Sensor gerak (PIR)
Sensor
gerak atau PIR mempunyai dua bagian utama. Bagian yang pertama pemancar
infrared, sedangkan bagian yang kedua yaitu penerima. Bila alat sensor
ini ada yang melewatinyan bagian pemancar akan mengirim tanda atau
sinyal ke bagian penerima. Selanjutnya, penerima akan memberi perintah
pada alat lainnya. Misalnya membuka pintu atau mengeluarkan suara,
tergantung system aplikasi yang diterapkan.
Contoh aplikasi :
Pintu yang bisa membuka sendiri secara otomatis Jika ada yang lewat atau masuk maupun keluar. Alat sensor tersebut melakukan deteksi terhadap suatu gerakan yang disebut Namanya adalah PIR (Passive Infrared Sensor)
2. RTD (Resistance Temperature Detectors)
Bila RTD berada pada suhu kamar maka beda potensial jembatan adalah 0
Volt. Keadaan ini disebut keadaan setimbang. Bila suhu RTD berubah maka
resistansinya juga berubahsehingga jembatan tidak dalam kondisi
setimbang. Hal ini menyebabkan adanya bedapotensial antara titik A dan
B. Begitu juga yang berlaku pada keluaran penguat diferensial.
Contoh Aplikasi :
Pada proses pengontrolan temperatur di line fuel gas (pipa berbahan
bakar gas) ini diperlukan pengontrolan (pengendalian) temperatur agar
suhu yang ada pada pipa tersebut selalu dalam keadaan stabil sehingga
dapat dijadikan bahan bakar kompresor. Uap gas (vapour) yang dihasilkan
dari produk drum akan di panaskan di Heat Exchanger sehingga uap gas
tersebut dapat dijadikan bahan bakar kompressor. Alat yang digunakan
untuk mengontrol temperatur uap gas, merupakan salah satu peralatan atau
instrument pabrik. Apabila alat ini tidak beroperasi maka temperatur
yang diinginkan tidak akan tercapai sehingga kompressor tidak dapat
bekerja dan pabrik tidak dapat beroperasi secara normal dan secara
otomatis produksi pabrik pun menjadi berkurang. Untuk itu digunakan
instrumen pengukur temperatur yaitu Resistance Temperature Detector
(RTD) yang berperan mengawasi dan mengontrol temperatur gas. RTD ini
bekerja berdasarkan perbandingan perubahan temperatur dengan besaran
tahanan listrik dari logam yang terdapat pada sensor RTD tersebut, dan
jenis logam yang sering digunakan adalah platina (Pt100).
3. Sensor Suhu (Thermokopel)
Jika salah satu pangkal lilitan dipanasi, maka pada kedua ujung
penghantar yang lain akan muncul beda potensial (emf). Thermokopel
ditemukan oleh Thomas Johan Seebeck pada tahun 1820. Tegangan
keluaran emf (elektro motive force) thermokopel masih sangatrendah,
hanya beberapa milivolt. Thermokopel bekerja berdasarkan perbedaan
pengukuran. Oleh karena itu jika ukntuk mengukur suhu yang tidak
diketahui, terlebih dulu harus diketahui tegangan Vc pada suhu referensi (reference temperature). Bila thermokopel digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi makaa akan muncul tegangan sebesar Vh. Tegangan sesungguhnya adalah selisih antara Vc dan Vh yang disebut net voltage (Vnet).
Contoh Aplikasi :
· Industri besi dan baja
· Pengaman pada alat-alat pemanas
· Untuk termopile sensor radiasi
· Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile
4. Sensor Suhu (IC IM35)
Tegangan keluaran rangkaian betaambah 10 mV/0C.
Dengan memberikan tegangan referensi negtif (-Vs) Dengan memberikan
tegangan referensi negatif (-Vs) pada rangkaian, sesor ini mampu bekerja
pada rentang suhu -550C – 1500C. Tegangan keluaran dapat diatur 0 V pada suhu 00C dan ketelitian sensor ini adalah ±10C.
Contoh Aplikasi :
Sistem monitoring suhu ruangan pada laboratorium kimia, sistem monitoring suhu rumah kaca.
5. Sensor Suhu (Thermistor)
Mengubah suhu
menjadi resistansi atau hambatan listrik yang berbanding terbalik
dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, semakin kecil resistansinya.
Contoh Aplikasi :
Aplikasi thermistor pada otomotif adalah pada Sensor IAT (Intake Air Temperature)Sensor ini medeteksi temperatur udara masuk ke engine dengan mengunakan thermistor.
6. Bimetallic Temperature Sensor
Sensor ini mengubah mampu besaran suhu menjadi gerakan. sensor ini terbuat dari dua buah logam yang disatukan atau direkatkan menjadi satu. Cara kerja dari sensor ini adalah setiap logam kan mempunyai koefisien muai yang berbeda-beda maka jika dua buah logam yang memiliki koefisien muai yang bebeda disatukan maka gabungan kedua logam itu akan melengkung jika dipanasi. Karena sifatnya yang bisa melengkung jika terkena panas maka bimetal ini sering dipakai sebagai saklar suhu otomatis atau sebagai alat ukur suhu yang analog.
Contoh Aplikasi :
Salah satu aplikasi dari Bimetallic temperature sensor ini adalah
pada setrikaan listrik pada setrika jika suhu melebihi batas yang telah
ditentukan maka setrika akan mati sendiri dan akan ada bunyi "tik", itu
sebenarnya adalah Bimetallic temperature sensor yang sedang melengkung.
Disini bimetal berfungsi sebagai saklar suhu otomatis yang akan memutus
kontak listrik jika suhu setrika melebihi batas yang ditentukan.
7. Sensor Ultrasonic
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang
suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian
menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar
penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan
dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding
lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek
yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran
maupun tekstil.
Contoh Aplikasi :
Sensor ultrasonic banyak digunakan di berbagai perangkat pengukur
jarak. sebagai contoh di dunia robotika sensor ini digunakan sebagai
indra utama untuk navigasi robot. sebagai contoh tipe ultra sonic yang
banyak digunakan adalah tipe SRF, dan PING pada perinsipnya sensor jarak
ultra sonic menggunakan prinsip kerja yang sama, yaitu pngirim sinyal
dan penerima sinyal (transmitter and receiver). sensor ini bekerja pada
frequency 40 Khz.
8. Sensor Penyandi (Encoder)
Sensor ini adalah saat rangkaian sumber cahaya diberi VCC 5 Volt
dan menghasilkan cahaya, cahaya masuk pada photodioda tidak terhalangi
maka akan menghasilkan tegangan 5V dan begitu juga sebaliknya saat
terhalangi maka akan menghasilkan tegangan 0V. Dimana tegangan menjadi
inputan untuk mikrokontroler.
Contoh Aplikasi :
Salah satu aplikasi rotary encoder sebagai sensor posisi digunakan pada Mouse Analog (Mouse yang menggunakan Bola). Kurang lebih Tiga buah Rangkaian Sensor Posisi menggunakan Rotary Encoder.
9. Sensor Level (Silo Pilot)
Sensor Level ini akan menurunkan bandulnya dengan timing tertentu
kemudian jika bandul tersebut menyentuh material maka bandul akan naik
kembali. Dan Level ketinggian material bisa diketahui dari Panjang
bandul yang diturunkan tersebut. Bisa juga diperintahkan dari Pusat
Kontrol untuk memberikan Command ke Controller jika ingin melakukan
pengukuran material menggunakan SiloPilot ini.
Contoh Aplikasi :
Penggunaan sensor level di pabrik semen biasanya di pasang di bin
material, Silo ataupun untuk mengetahui ketinggian/volume tandon air
(water treatment). Silo pilot cocok untuk pengukuran level di pabrik
semen karena selain cukup handal sensor ini juga baik untuk pengukuran
material bulk seperti semen.
10. Sensor Level (Level Switch)
Sensor
level switch ini cukup sederhana, sensor ini cuman melakukan
pensaklaran biasa, apabila material semen kontak dengan sensor sehingga
switch tertekan maka kita cukup menghubungkan kaki NO/NC nya dengan
tegangan signal baik itu 24 VDC atau 220 VAC, yang kemudian signal kita
dapat teruskan ke controller (PLC/DCS).
Contoh Aplikasi :
Sama
seperti sensor silo pilot, penggunaan sensor level switch ini biasa di
gunakan di pabrik semen. tetapi di bandingkan silo pilot, sensor level
switch ini masih kalah.